18 Maret 2008

Bisa Gak Sih Domain Blog Kita Jadi Pendek ??

Pertanyaan saya ajukan karena melihat panjangnya nama blog yang saya punya. Mau mendaftar buat domain dan hosting sendiri, modal cekak. Jadinya saya usahain nyari informasi di internet, siapa tahu ada. Ehhhh, gak taunya memang ada caranya. Nama blog kita bisa menjadi .co.cc, .co.nr, dan .uni.cc.

Proses pendaftaran disini gratis kok, dan sangat mudah. Kita tinggal mengunjungi web tersebut, dan mendaftarkan blog kita, disana tinggal next, next, next dan finish (saking mudahnya). Fasilitas pengecekan nama domain sudah ada, kita tinggal masukin nama domain yang kita inginkan, klik tombol check. Kalau nama domain kita belum ada yang memiliki, maka kita dapat langsung ke tahap berikutnya, yakni proses pendaftaran.

Kalau sudah didaftar, tinggal melakukan penyetingan buat domain kita, apakah kita akan mengarahkan domain kita ke DNS atau ke alamat blog yang sudah kita buat sebelumnya. Kalau kita sudah punya blog, tinggal pilih option URL Forwarding, masukkan alamat blog kita misal: http://namablogg.blogspot.com, terus klik tombol setup domain, selesai deh.

Untuk catatan, fasilitas ini tidak boleh dipergunakan untuk usaha-usaha yang ilegal lho, seperti perjudian, pornografi, penipuan, dan sejenisnya deh.

Oh iya hampir lupa, aktivasi layanan ini kurang lebih 2 hari (48 jam). Kalau lebih dari 2 hari kita belum bisa mengkakses domain kita, maka permintaan kita ditolak (Ini kata mereka lho). Dan asyiknya lagi, nama domain blog kita yang gratis gak hilang.

Itu aja dulu ah, mo istrahat dulu ......

17 Februari 2008

Instalasi PHP4 dan PHP5 dalam satu server

Disini akan dibahas Bagaimana cara installasi PHP4 dan PHP5 dalam satu server Apache, dimana keduanya berjalan sebagai modul di Apache. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa jika dijalankan sebagai modul, maka cuma salah satu saja yang bisa jalan di apache dalam satu waktu, sedangkan jika ingin menjalankan PHP4 dan PHP5 dalam satu waktu secara bersamaan, maka salah satu harus berjalan dalam mode CGI/FAST CGI. Untuk informasi tentang masalah ini, bisa dicari lewat internet.

Ok...
Konsep yang ingin diterapkan disini adalah konsep pertama, yakni modul PHP4 dan PHP5 tidak jalan dalam waktu bersamaan, akan tetapi kita atur. Sehingga pada saat kita menginginkan develope website diatas PHP4, maka PHP4 harus jalan di apache, sedangkan PHP5 dinon aktifkan, begitu pula sebaliknya.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Install Server Apache
2.Extract PHP4 ke c:\php4
3.Rename php.ini-recommended ke php.ini
4.Copy php4apache2.dll dari subdirektori sapi ke c:\php4
5.Buka httpd.conf, tambahkan baris berikut diakhir konfigurasi

<ifdefine php4>
SetEnv PHPRC "c:/php4/"
LoadModule php4_module "c:/php4/php4apache2.dll"
ScriptAlias /cgi-bin/ "C:/Apache/Apache2/cgi-bin/"
ScriptAlias /php/ "C:/Apache/Apache2/php4/"
PHPIniDir "c:/php4"
</ifdefine>

6.Jika diperlukan, cari DirectoryIndex. Tambahkan index.php setelah index.html
7.Jika Apache sedang aktif/jalan, matikan servicenya
8.Buka command promt dan arahkan ke folder instalasi apache sub direktori bin (disini
saya install apache di c:/Apache) ==> c:\Apache\apache2\bin
9.Ketikkan perintah berikut:

apache.exe -k install -n Apache_php4 -D php4

10.Buka service windows, Control panel-Administrative Tools-Services (Klik kanan icon service Apache di pojok kanan bawah taskbar, pilih Open services). Jika diperhatikan, maka akan muncul service baru dengan nama Apache_php4. Jalankan/start service ini, dengan mengklik tombol start. Bisa juga dengan mengklik icon Apache di pojok kanan bawah taskbar, pilih Apache_php4-start
11.Buat file phpinfo.php dengan isi:

<?php phpinfo(); ?>

Letakkan di dokumen root
12.Buka browser, dan ketik "http://localhost/phpinfo.php", jika muncul informasi tentang PHP 4, maka instalasi berjalan sukses. Jika tidak cek lagi dari awal setingan httpd.conf dan php.ini
13.Sekarang bagian PHP5
14.Extract PHP 5 ke c:\php5
15.Rename php.ini-recommended ke php.ini
16.Buka file httpd.conf dan tambahkan baris berikut di akhir konfigurasi:

<ifdefine php5>
SetEnv PHPRC "c:/php5/"
LoadModule php5_module "c:/php5/php5apache2.dll"
PHPIniDir "c:/php5"
</ifdefine>

17.Stop service Apache
18.Buka command promt dan arahkan ke folder instalasi apache sub direktori bin (disini saya install apache di c:/Apache) ==> c:\Apache\apache2\bin
19.Ketikkan perintah berikut:

apache.exe -k install -n Apache_php5 -D php5

20.Klik icon Apache di pojok kanan bawah taskbar, pilih Apache_php5-start
21.Buka browser, dan ketik "http://localhost/phpinfo.php", jika muncul informasi tentang PHP 5, maka instalasi berjalan sukses. Jika tidak cek lagi dari awal setingan httpd.conf dan php.ini.

13 Februari 2008

Pemberitaan Media Tidak Selalu Benar

Hal ini saya tulis setelah membaca media diantaranya okezone.com dan kapanlagi.com yang memberitakan kronologis dari kematian teman kami (Alm Eko Prasetyo). Ternyata setelah kami bertemu sama kedua orangtua korban secara langsung tanggal 10 Februari 2008, kami mendapatkan informasi secara jelas tentang kronologis dari kejadian yang sebenarnya (Berdasarkan cerita dari kedua orang tua Alm.). Tulisan ini sekaligus sebagai bantahan buat berita-berita yang sudah beredar sebelumnya melalui beberapa media.

Jauh sebelum bekerja bareng kami di Jakarta, Alm. pernah bekerja setelah tamat STM, dan dari hasil kerjanya itu Alm. membelikan pompa air listrik buat rumahnya serta mesin cuci. Sedangkan saat bekerja dengan kami, hasil kerjanya selain buat kehidupannya di Jakarta, juga sempat membelikan kamera digital dan baju buat kedua adiknya.

Bulan Juni 2007, Alm. dan dua rekan kami yang lain balik ke Yogyakarta untuk menyelesaikan skripsinya, dan diharapkan setelah skripsinya selesai, mereka bisa kembali lagi ke Jakarta untuk melanjutkan apa yang telah dikerjakan sebelumnya. Dan setahu kami, Alm. dan dua rekan yang lain memang mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya (itu berdasarkan pada pembicaraan yang kami lakukan jauh hari sebelum kejadian).

Pulang ke Jogja, Alm. betul-betul konsentrasi ke skripsi, sampai-sampai dia sempat kos di Jogja selama 2 bulan (padahal rumahnya di Bantul). Hal ini Alm. lakukan supaya lebih konsentrasi dan dekat dengan kampus. Setelah 2 bulan kos, dia sakit dan sempat diopname di Rumah Sakit dekat rumahnya. Namun dengan keadaan seperti itu, dia masih sempat mengurus dan memikirkan skripsinya.

Setelah agak baikan, Alm. pulang dan melanjutkan konsultasi skripsi sama dosen pembimbingnya, dan disuruh menambah sesuatu buat kelengkapan skripsinya. Memang saat itu Alm. sempat bingung, bagian mana lagi yang harus ditambah, namun pembimbingnya mengatakan supaya skripsinya ditulis terlebih dahulu, baru nanti masalah yang ada dibahas bersama antara Alm. dan Pembimbing. Intinya adalah, bahwa Pembimbingnya ingin supaya Alm. bertemu dulu, supaya bisa diketahui masalahnya dimana. Namun saat itu Alm. tidak menemui Pembimbingnya, dengan alasan bahwa skripsinya belum siap.

Yang selalu dingat oleh ibunya, Alm. adalah seorang pribadi yang baik, taat, tidak pernah membantah perkataan orang tuanya, apalagi menyusahkan. Pernah suatu saat, ketika dia lagi konsentrasi sama skripsinya, Alm. pernah minta dibelikan baju warna putih, alasannya buat persiapan pendadaran. Memang saat itu kami pernah chatting sama Alm., dia cerita kalau Desember 2007 dia akan segera pendadaran. Saat itu kami senang banget, karena kami bisa berkumpul lagi di Jakarta.

Sebelum meninggal, Alm. sempat memberikan semua barang-barang pribadinya, dari baju, sampai laptop sambil mengatakan "Ini barang-barang pribadi saya Bu, bagi saya dunia sudah cukup, cukup Al-Qur'an ini sebagai pegangan saya. Kalau Ibu menginginkan saya jadi anak yang sholeh, Insya Allah sekarang saya sudah menjadi anak yang sholeh". Dan memang sejak saat itu, Alm. menjadi lebih rajin sholat dan selalu tepat waktu, bahkan Alm. bersama keluarga selalu sholat Tahajut berjamaah.

Sehari sebelum kejadian, Alm. ceria sekali. Sampai-sampai ibunya sempat menangis karena melihat perubahan anaknya. Saat itu Alm. mengatakan sambil memmeluk ibunya, "Kok ibu nangis? Kalau saya sedih ibu nangis, saya senang ibu juga menangis. Trus saya harus bagaimana supaya ibu tidak menangis?". Ibunya bilang "Kalau kamu susah Ibu menangis juga karena ikut merasakan kesusahan kamu. Kalau kamu senang, ibu menangis karena senang melihat kamu bahagia".

Hari Selasa, 15 Januari 2008, seperti biasa orang tua Alm. melakukan aktifitas seperti biasa. Ibunya berangkat ke sekolah untuk mengajar, dan Bapaknya menjaga toko mereka, adik perempuan nomor dua pergi untuk suatu urusan, dan adiknya yang paling kecil pergi ke sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah, Ibu Alm. sempat berpesan, supaya jangan lupa makan. Makanan sudah disediakan, tinggal diambil. Hal seperti ini sudah menjadi rutinitas di keluarga itu setiap hari, tidak ada yang aneh sama sekali.

Siang harinya (sekitar habis waktu Sholat Dhuhur), seperti biasa Bapaknya pulang ke rumah, dan menemukan rumahnya terkunci dari dalam. Setelah dipanggil beberapa kali tidak ada sahutan sama sekali, akhirnya Bapaknya berinsiatif untuk mendobrak pintu samping rumah. Saat pintu terbuka, terlihat jenazah Alm. dalam keadaan nyandar di tiang rumah. Yang jelas, menurut Bapaknya Alm., wajah Alm. sama sekali tidak kelihatan seperti orang yang kesakitan (sebagaimana lazimnya orang yang bunuh diri), malah wajahnya keliatan berseri.

Entah siapa yang melaporkan, siang itu juga Polisi langsung tiba di lokasi kejadian, bahkan kedua orangtua Alm. juga kaget, mengapa hampir semua orang yang ada, bahkan polisipun menyangka Alm. melakukan bunuh diri. Padahal di tempat kejadian tidak ada sama sekali bukti yang mengarah kepada hal ini. Apakah karena kondisi tubuh Alm. saat itu dalam keadaan bersandar di tiang rumah, akhirnya orang sekitar dan polisi menyimpulkan bahwa Alm. melakukan bunuh diri? Kenapa tidak bertanya langsung kepada orang yang melihat pertama kali, yakni Bapak Alm.? Inilah sampai sekarang yang masih menjadi beban dari kedua orangtua Alm. dan keluarga.

Memang berita sudah terlanjur beredar, namun semoga dengan adanya tulisan ini, pembaca mendapatkan informasi yang sebenarnya. Satu yang bisa kita ambil hikmah dari masalah ini bahwa "Pemberitaan Media Tidak Selalu Benar". Jika ada kesempatan, ada baiknya kita melakukan cross cek kepada sumber aslinya.

30 Januari 2008

Kesabaran Kami Sudah Habis

Entahlah, sepertinya kesabaran kami sudah habis dalam membahas masalah ini terus. Terkadang kami bingung, kenapa sih kami diperlakukan secara tidak adil seperti ini, apakah kerjaan kami tidak memuaskan? Tapi kenapa mereka tidak membicarakan secara langsung kepada kami? Apakah karena selama ini kami hanya diam dan mengiyakan apa yang mereka minta??

Yang bikin kami heran dan sekaligus iri adalah, mengapa cuma kami yang tidak pernah diperhatikan?? Dibandingkan dengan yang lain, mereka sudah mendapatkan apa yang seharusnya menjadi haknya, dan malah kami pikir itu sudah melebihi apa yang telah mereka sumbangkan. Kami sampai sekarang pun tidak tahu, kenapa hal seperti ini bisa terjadi.

Pekerjaan ada aja, tetapi tidak sebanding apa yang kami terima. Orang yang beberapa waktu terkahir ini memberikan harapan kepada kami, ternyata hanya mengurus kepentingannya sendiri (Apa ini hanya prasangka buruk kami saja??), entahlah....

Namun, ternyata masih ada yang sudah mencoba membantu kami dengan apa yang mereka bisa, kami sangat berterima kasih sama mereka, karena sudah berusaha mengangkat kami sebagaimana mestinya. Kamipun mengerti, bahwa mereka memang tidak memiliki kekuasaan apapun disini, tapi kami sangat menghargai apa yang telah mereka usahakan.

Akhirnya dengan berat hati kami mengambil keputusan, kami akan mengajukan deadline terhadap apa yang kami tuntut dalam minggu ini, kalau tidak, selamat tinggal kawan-kawanku, selama ini kalian selalu baik sama kami, dan hal itu tidak akan kami lupakan. Semoga kita akan berjumpa lagi dalam waktu dan kesempatan yang berbeda dan suasana yang berbeda pula, semoga kita memperoleh kebaikan. Amiiin.